[Review] Where She Went by Gayle Forman

Minggu, 19 April 2015


Judul : Where She Went - Setelah Dia Pergi
Penulis : Gayle Forman
Alih bahasa : Poppy D. Chusfani
Editor : Dini Pandia
Sampul oleh : Marcel A.W.
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 240 Halaman
ISBN : 978-979-22-7650-3
Blurb : 
Lanjutan Jika Aku Tetap Di Sini (If I Stay) 
Tiga tahun sudah berlalu sejak cinta Adam menyelamatkan Mia setelah kecelakaan yang memorakporandakan hidup gadis itu... 
...dan tiga tahun sejak Mia pergi dari kehidupan Adam untuk selamanya. 
Sekarang Mia bintang muda sekolah musik klasik Juilliard dan Adam bintang rock terkenal. Ketika Adam terjebak di New York sendirian, takdir mempertemukan mereka lagi, untuk satu malam terakhir.
Sambil menjelajahi kota yang sekarang menjadi rumah Mia, Adam dan Mia kembali mengunjungi masa lalu dan membuka hati untuk masa depan—serta satu sama lain.
Pada bab pertama, kita akan disugukan oleh narasi yang dibawakan dengan sudut pandang orang pertama, yaitu Adam. 
"SETIAP pagi aku bangun dan berkata pada diri sendiri : Hanya satu hari, satu periode dua puluh empat jam untuk kaulewati." - Adam 
Kalimat di atas merupakan awal pembuka buku ini, kita bisa melihat rasa keterpurukan yang dialami oleh Adam. Ya, seperti judulnya 'Where She Went' setelah dia pergi. Siapa yang pergi? Siapa yang dimaksud dengan 'dia' di sini? Jawabannya adalah Mia Hall. Kita akan dibawa bersama Adam untuk menemaninya melewati hari-harinya setelah tiga tahun ditinggalkan oleh Mia.


"Bagaimana perasaanmu bahwa satu-satunya hal layak dalam hidupmu tercipta dari rasa kehilangan yang paling buruk?" - halaman 27 

Adam yang sudah berumur 21 tahun sekarang menjadi seorang bintang rock yang terkenal, ia mendapatkan berbagai platinum dan award. Namun karir yang gemerlang tak membuatnya bahagia, rasa keterpurukannya karena Mia yang pergi dari hidupnya masih terus menghantui hari-hari Adam, meskipun kejadian itu sudah 3 tahun yang lalu.

Mia Hall, sekarang adalah pemusik muda dari sekolah terkenal Julliard. Ya, pergi disini bermakna bahwa Mia pergi dari kehidupan Adam tapi bukan untuk selamanya seperti yang tertera di blurb.

Nyatanya Adam dan Mia masih bisa bertemu selama 3 tahun berlalu. Ah bukan, maksudku Adam lah yang awalnya melihat Mia lagi setelah 3 tahun berlalu. Saat itu ia melihat poster Mia yang berpakaian hitam, dengan cello bersandar di salah satu bahunya, rambutnya disanggul tinggi, seperti jenis gaya yang kelihatannya wajib dikenakan oleh musisi klasik. Di poster itu tertulis 'Serial Konser Muda Mempersembahkan Mia Hall'.

Ya, Mia sekarang sudah terkenal, ia bahkan mendapat predikat sebagai 'calon pengganti Yo-Yo Ma'. Adam pergi ke konser Mia, ia pergi bukan untuk melihat Mia, namun hanya untuk mendengar lantunan cello yang dibawakan oleh gadis itu, Adam pergi melihat konser Mia secara sembunyi-sembunyi.

"Malam ini aku akan mendengarkan. Dan itu sudah cukup." - Adam, halaman 39
Lalu apa yang akan terjadi dengan kisah mereka? Apakah mereka akan kembali bertemu? Jika iya, maka siapakah yang akan menemui siapa? siapa yang akan menampakkan diri duluan?

Ya, saya merasa lebih nyaman dengan Where She Went jika dibandingkan dengan If I Stay. Jika If I Stay menggunakan sudut pandang Mia, maka Where She Went menggunakan sudut pandang Adam. Ini adalah buku pertama yang menggunakan sudut pandang seorang cowok dari awal cerita sampai akhir cerita. Dengan sudut pandang adam ini, kita akan dibawa untuk mengetahui bagaimana rasa keterpurukan Adam setelah Mia pergi dari hidupnya. Adam berusaha melupakan, namun itu tidak mungkin berhasil ia lakukan. Ia mencintai Mia, ya! sangat mencintai Mia. 

Buku ini juga memperlihatkan beberapa flashback, seperti saat Mia sadar dari koma, ataupun saat keluarga Mia masih utuh. Adam disini digambarkan sebagai orang yang terpuruk akan kepergian Mia, bahkan saat Mia pergi sudah tiga tahun, namun Adam masih terpuruk. Adam lebih memilih menutup diri dan tinggal di rumah daripada berinteraksi dengan dunia luar. Saya pribadi nggak suka dengan sikap Adam ini, hey bahkan sudah tiga tahun yang lalu Mia pergi dari Adam, tapi Adam masih tetap saja dihantui oleh bayangan masa lalu? Oh ayolah Adam! bangkit dari masa lalu itu! Tapi disini Gayle Forman membuat saya mengerti bahwa keterpurukan Adam itu adalah sesuatu yang wajar.

Berbeda dengan buku sebelumnya yang lebih menampakkan sisi keluarga, di Where She Went sendiri lebih berfokus kepada kisah Mia dan Adam. Fokus kepada Adam dan Mia, kita akan dibawa ke dalam pertemuan kembali dua anak manusia yang 'dulunya' saling mencintai. Memang, pertemuan mereka begitu rumit, nggak langsung ketemu, ada tahap-tahap yang dijalani oleh Adam dan Mia sampai akhirnya kembali bertemu. Saat saya lagi penasaran-penasarannya tentang kisah selanjutnya, malah beberapa kali muncul flashback, ya flashback yang memang dibutuhkan sih. 

Di beberapa awal bab, terdapat penggalan-penggalan lagu yang bisa dibilang sebagai curhatan Ada x) di buku ini, Adam rasanya seperti curhat kepada pembaca soal kegalauannya *digetokAdam*

Lagu yang sering muncul di awal bab ini sangat err... gimana gitu. Adam mencurahkan isi hatinya dengan membuat lagu. Lgu-lagu yang ada dalam Collateral Damage rasanya sangat nyaman, jadi jika Where She Went juga akan dibuat film seperti If I Stay yang filmnya dirilis tahun lalu, maka wajib lah untuk menghadirkan lagu-lagu tersebut.
Ini adalah salah satu dari banyaknya lagu Colleteral Damage yang muncul di buku ini :




Cover buku ini cukup sederhana, ya dengan sebuah gitar yang dibali dengan latar pintu hijau yang warnanya sudah agak pudar, sangat berbanding terbalik dengan cover aslinya. Namun cover ini manis, dapat mengeluarkan arti buku ini. Ya, musik.



(cover asli Where She Went)

Gitar, ya itu adalah sebuah alat musik yang juga akan hadir dalam cerita ini. Musik di cerita ini sangat memiliki peranan penting, musiklah yang membuat Mia bangkit setelah koma, dan musik pula yang akhirnya kembali mempertemukan Adam dan Mia.

Inti dari buku ini adalah..... kadang bahkan jika kau telah mendapatkan apa yang kau mau atau apa pun yang menjadi mimpimu, belum tentu juga kau akan bahagia dengan hal tersebut. Mungkin, kebahagiaan bisa lebih terjamin jika kau bersama dengan orang yang kau cintai--- dan juga yang mencintaimu.

Pokoknya novel ini keren :D dan em jangan lupa baca If I Stay dulu sebelum baca Where She Went ;) Review If I Stay bisa dilihat di sini

Rating : 4 dari 5

Saya membaca novel ini selama seminggu >,< soalnya saya ikutan #TantanganBaca yang diadakan kak @RyAzzura hihi keren juga sih diadaiin tantangan baca selama seminggu, dan yang ikutan juga lumayan banyak :D berhubung saya lagi libur selama seminggu karena kakak kelas lagi UAS, jadi minggu lalu saya memutuskan untuk ikutan tantangan ini ^^ tapi, kalau kak @RyAzzura lagi-lagi ngadain #TantanganBaca untuk minggu depan, saya nggak ikut ya kak *lihat jadwal ulangan Matematika dan IPA buat minggu depan #NasibAnakSMP* Huhu minggu depan banyak tugas >,< belum lagi ulangan dan presentase, jadi saya nggak ikutan dulu kalau emang diadain lagi kak :D


.:BACA ITU KEREN! NULIS ITU HEBAT!:.
Sekian~

1 komentar:

  1. Reviewnya bagus dek Fikriah, suka banget!! Aku sudah baca yang If I Stay tapi masih belum punya buku keduanya #plak. Jadi tambah penasaran sama nasibnya si Adam >.<

    BalasHapus

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS