[Early Review] Jackson by Lia Indra Andriana

Jumat, 22 Desember 2017


Judul : Jackson
Penulis : Lia Indra Andriana
Penerbit : Inari
Terbit : Januari 2018
Tebal : 358 halaman

Blurb:

“Bisa dibilang lo ini dapet second chance buat ngulang SMA, kan?” 
Jackson, penyanyi berumur 22 tahun itu harus kembali ke bangku SMA untuk menyelesaikan sekolahnya. Cowok ini juga harus tinggal di sebuah keluarga yang tidak ia kenal. Keluarga itu punya anak cewek berumur 17 tahun dan Jackson takut cewek itu adalah salah satu fans-nya. 
Jackson bisa bernapas lega. Nana, si cewek itu bukan fans-nya. Sialnya, cewek itu malah mengikrarkan diri sebagai musuhnya. 
Memangnya, kalau enggak kenal bisa jadi musuh, ya? Memangnya, gue salah apa?
 “Kalau hidup lo ini diibaratkan cerita film, tagline lo bakal kayak gini: if you have chance to rewind your high school, what will you do differently?” - halaman 100.
Menjadi artis yang sedang naik daun nyatanya tidak membuat Jackson bisa melakukan dan mendapatkan apa pun yang dia inginkan. Keinginan Opanya agar Jackson mau kembali melanjutkan pendidikan SMA yang belum usai lima tahun lalu, membuat idola di kalangan remaja tersebut terpaksa harus kembali mendapatkan title sebagai siswa putih abu-abu di usianya yang sudah 22 tahun. Lantas, bagaimana tanggapan para penggemarnya? Untuk seorang public figure, jelas akan menjadi sorotan jika informasi seperti ini sampai ke telinga masyarakat, kan?

Maka dari itu, sebuah skenario telah disusun oleh manajemennya. Berawal dari syarat yang Jackson berikan, di mana ia hanya mau bersekolah di sekolah yang sama seperti dulu, yaitu SMA Masehi dan tinggal di rumah yang sama semasa sekolah, kembalinya Jackson menjadi siswa SMA akhirnya terealisasikan berkat tekad Opanya. Tak lupa lengkap dengan sebuah keluarga. Berbekal identitas sebagai Bram, Jackson akhirnya mengulang kembali sesuatu yang belum ia selesaikan sebelumnya, lalu tenggelam dalam perasaan yang tiga tahun ini selalu menyelimutinya.


Satu kisah punya banyak sisi, Bram. Tergantung kamu mau melihat dari sisi mana. - halaman 280. 

*** 

Siapa yang sudah tidak asing lagi dengan Jackson? Lewat akun Sayaquavi, Kak Lia sempat menerbitkan cerita Jackson ini di platform Wattpad. Untuk kalian yang penasaran, dan pengin baca semacam teaser untuk Jackson, bisa cek akun Wattpadnya karena masih ada beberapa part awal yang belum dihapus.

Seperti judulnya, cerita ini berfokus pada Jackson sebagai tokoh utama yang menantang Opanya dengan berbagai syarat yang kalau menurutku sendiri itu termasuk hal yang cukup ribet dan mungkin Jackson sengaja mengajukan hal-hal tersebut agar dirinya tidak betul-betul harus kembali bersekolah. Singkatnya, seperti saat kalian sedang tidak berminat pada suatu hal tapi dipaksa untuk melakukannya, muncullah ide untuk memberikan syarat yang tidak mungkin bisa diwujudkan, pokoknya segala cara dilakukan agar bisa terhindar dari hal tersebut. Sayangnya, Opanya Jackson juga rela melakukan segala cara agar cucunya itu mau melanjutkan sekolahnya ali ali hanya kejar paket C seperti yang Jackson rencanakan. Sama-sama keras kepala, akhirnya Opa yang sudah berpengalaman pun, menang melawan Jackson.

Saat bagian awal cerita, Jackson sering kali menyinggung kejadian tiga tahun lalu. Jelas ada sesuatu yang terjadi dan begitu membekas bagi pemuda itu, namun penulis tidak lantas memberitahukan hal tersebut kepada para pembaca saat itu juga. Yang jelas, hal tersebut akan menjadi sebuah benang merah dalam kisah ini.

Pindahnya Jackson ke rumahnya yang dulu bukan berarti ia akan menemukan suasana seperti dulu. Meningat sudah ada keluarga lain yang menempati rumah itu, jelas ia harus menerima dan terbiasa dengan kondisi tersebut, juga orang-orang yang nantinya akan menjadi 'keluarganya' mulai saat itu. Awalnya aku merasakan wajar jika Nana tidak menyukai kehadiran Jackson karena memang sulit menerima orang asing untuk tinggal di rumah yang sama dengan kita. Namun lama kelamaan rasanya ada hal lain yang melatar melakangi ketidak sukaan tersebut, ada alasan pribadi tersendiri.

Tokoh yang ada terasa nyata, aku dengan cepat bisa mengenali mereka satu per satu, mungkin karena saat ini aku juga sedang menjalani masa SMA, saat membaca beberapa adegan dengan latar tempat SMA Masehi, rasanya seakan-akan aku juga adalah bagian di dalamnya. Fangirling-an bareng teman di mana pun kapan pun, deg-deg-an sekelas kalau hasil ulangan udah keluar, keributan ditengah pelajaran berlangsung, dihukum oleh guru, ikut kegiatan perkemahan ekskul pramuka, dan berbagai pengalaman menarik lainnya yang rasanya melekat banget dengan yang namanya masa sekolah.

Untuk tokoh favorit sendiri aku justru tertarik pada Gina yang merupakan sahabat Nana, dia menurutku gambaran nyata sosok yang diinginkan dari seorang teman, karakternya yang penggembira sehingga membuat suasana selalu enak, juga tipe yang nggak segan ngomong langsung apa yang lagi dia pikirin, cocok deh kalau dikombinasiin sama Nana.

Tidak lupa ingin kukatakan bahwa cover novel Jackson ini cantik sekali! Siluet Jackson dan pillihan warna yang adem.

Dari novel Jackson, selain kita belajar untuk tidak menilai orang begitu saja tanpa tahu yang sebenarnya dirasakan oleh orang tersebut, kita juga bisa tahu bahwa ada berbagai beban yang ditanggung setiap orang dan kadang tidak bisa dibagi dengan orang lain, ada yang bisa dilupakan dan ada juga yang hanya bisa disimpan lalu muncul tiba-tiba dalam ingatan. Kadang kita diberi kesempatan kedua untuk menutup beban itu dengan kenangan bahagia, tapi percuma kalau ada kesempatan tapi nggak ada usaha untuk membuat kenangan itu, kan? Jangan sampai jadinya malah penyesalan.                                                                                                                                                              
Kutipan favoritku dari buku ini:

Tapi ini semua sudah terjadi, Na. Dan kita enggak bisa mengubah fakta itu. Masa mau selamanya kamu hidup dalam ‘seandainya saja’?  - halaman 293.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS