Judul : Oon In Action
Penulis : Aniqotuz Zahra
Penerbit : Ikon
Terbit : Maret 2017
Tebal : 304 halaman
Harga : Rp77.000
Blurb:
Dia cinta pertamaku. Dia cinta masa kecilku.Dia cinta gilaku. Dia kedipan mataku.
Dia cinta monyetku. Dan dia adalah cintaku selamanya. Dia dulu dekat, tapi selalu menjauh. Kini dia dekat, tapi terasa jauh.
Dulu dia tampan, sekarang dia jauh lebih tampan. Dulu dia songong, sekarang dia semakin songong. Dulu dia menolakku, sekarang pun juga. Dulu aku tidak pernah menyerah untuk mendekatinya, sekarang pun sama.
Menjinakkannya itu lebih susah daripada menjinakkan singa yang mengamuk.
Tapi aku tidak akan pernah menyerah.
Itu…
Dia…
***
“Kak Melvin lucu deh!”
Aku terus mengejarnya.
Dia pun mulai ketakutan.
Source : here. |
“Kak Melvin beneran enggak bakal suka sama Oon?” – halaman 225.
First love is never die, mungkin itulah yang terjadi pada Oninda Mely Rahardita, Oninda tidak pernah membayangkan bahwa Kak Melvin-nya, yang mewarnai masa kanak-kanaknya dengan aksi kejar-kejaran tak berujung, akhirnya muncul kembali sebagai guru pengganti dalam pelajaran Matematika, setelah selama ini berusaha lari dari dirinya.
Bertahun-tahun Oninda berusaha menjalin kontak lagi dengan Kak Melvin, namun sama sekali tidak membuahkan hasil, pemuda itu langsung mengganti nomornya saat Oon mengiriminya SMS, akun Twitter yang diprivate, dan friend request di Facebook yang sama sekali tidak diaccept.
Dan sekarang, pucuk dicinta ulam pun tiba, saatnya Oninda kembali mengulang masa kanak-kanaknya, menjadi Oon kecil yang selalu mengejar Kak Melvin. Dan lagi-lagi, Melvin Argara Nohan harus bersabar diri karena Oon In Action kembali dimulai.
“Lo masih SMA, nikmati aja masa SMA lo di sini. Seneng-seneng sama temen-temen lo. Pacaran sama cowok yang suka sama lo. Matahin hati cowok-cowok yang pada cinta mati sama lo. You can do whatever you want. Stop chasing me. Itu Cuma buang-buang waktu lo, On.” – halaman 226.
***
Belakangan ini, aku sepertinya jarang membaca teenfiction, bahkan bulan ini terhitung sudah dua buku Le Mariage terbitan Elex Media yang kubaca, yaitu After Wedding dan Wedding With Converse yang sama-sama mengangkat tema pernikahan. Maka membaca Oon In Action menjadi obat rindu pada genre teenfiction.
Aniqotuz Z atau yang lebih dikenal sebagai TheSkyscaper di Wattpad sudah tidak asing lagi untukku. Aku salah satu pembaca-nya sejak tahun 2014 saat Cinta Satu Kompleks ia terbitkan di Wattpad, dan sampai sekarang itu adalah salah satu kisah favoritku, aku berharap nanti CSK juga akan hadir dalam bentuk buku.
Saat membuka halaman pertama Oon In Action, dibuat senyum karena ternyata tinta tulisannya warna unyu! Eh, maksudnya ungu! Uh kok lucu banget sih, ini juga bisa jadi salah satu cara untuk membedakan buku bajakan dan original ya. Bookmark-nya juga unyu ih, aku suka sekali liatnya.
Oon In Action mengingatkan-ku pada beberapa tahun lalu, di mana Facebook, BBM, dan Twitter hits banget. Tukar-tukaran Pin BBM sampai saling bajak, mention-an sama teman di Twitter, chat sampai malam di Facebook, aku beruntung karena masih sempat merasakan begitu besarnya euforia beberapa media sosial tersebut di masanya.
First impression di mana aku menyadari bahwa ke depannya akan menemukan bagian-bagian lucu adalah saat Oon maju menghampiri Melvin di koridor, semakin Oon maju, semakin pula Melvin mundur. Cara ngedeskripsinya itu lho yang bikin lucu, Oon semacam centil banget di sini, coba deh baca sendiri, aku tak ingin membocorkannya.
Bagian favoritku adalah saat Melvin betul-betul menghindar. Duh. Karena meskipun kisah ini disampaikan oleh dua sudut pandang, siapa lagi kalau bukan Oon dan Melvin, tapi aku belum bisa begitu mengerti bagaimana perasaan Melvin selama ini yang masih terasa abu-abu, mungkin ini terjadi karena Oon begitu berekspresi sedangkan Melvin gitu-gitu aja? Barulah pada saat dia betul-betul menghindar karena mendengar gosip dari beberapa pihak, di situ-lah aku merasa mengenal Melvin.
Tidak butuh waktu lama, bahkan aku menyelesaikan membaca Oon In Action hanya dalam sekali duduk. Penuturan yang santai dari Aniqotuz sangatlah menghipnotis pembaca untuk terus membalik lembar demi lembar. Ini ringan sekali, aku rindu bacaan ringan seperti ini, kisah yang seakan mengalir begitu aja terserah si Oon maunya gimana, bahkan kita nggak akan nemuin konflik drama yang ngebuat kayak sinetron, menyenangkan sekali saat membacanya. Belum lagi ditambah dengan tingkah laku Oon yang betul-betul memiliki semangat juang tinggi untuk bisa bersama Kak Melvin.
Sayangnya, aku kurang puas dengan ending-nya, aku bahkan sampai cek Goodreads untuk cek jumlah halaman-nya, siapa tahu buku yang lagi di tanganku ini kurang beberapa halaman, tapi ternyata memang berhenti di situ ya endingnya, hhmmm apakah ada niat dibuatkan sequel?
Overall, jika kalian sedang dilanda stress dan butuh hiburan, aku merekomendasikan Oon In Action ini untuk bacaan ringan, dijamin cuma Kak Melvin aja yang stress sama tingkah Oon, kita sebagai pembaca malah akan terhibur dengannya.
sukak banget sama reviewnya .. emang bener aniqotuz selalu berceritaa terasa nyata bahkan cuma baca dalam bentuk digital bikin ketawa senyumsenyum sendiri ga jelas .. sbbelum di cetak di buku, di wattpadpun oon in action udah narik perhatian para pembacanya
BalasHapusBagus reviewnya😁 makin penasaran sama Oon~~😆
BalasHapusUgh, ini sepertinya sad ending. Kasih berapa bintang untuk buku ini, Ki?
BalasHapusAku ngasih 4 bintang, karena betul-betul khas teenlit yang ringan dan menghibur. Hayuk, cari tahu sendiri endingnya~~
Hapusreview nya menarik, bikin penasaran
BalasHapusMy blog