Judul : Some Kind of Wonderful
Penulis : Winna Efendi
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Terbit : Januari 2017
Tebal : 360 halaman
Harga : Rp79.000
ISBN : 978-602-03-3555-1
Blurb:
Liam Kendrick dan Rory Handitama memahami arti kehilangan. Liam pergi ke Sydney dengan dalih menggapai impian sebagai koki, walau alasan sebenarnya untuk menghindari cinta pertama yang bertepuk sebelah tangan. Di lain pihak, Rory sedang berusaha menata kehidupannya setelah suatu insiden membuatnya kehilangan orang-orang yang disayanginya, dan melepaskan impiannya sendiri sebagai pemusik.
Keduanya paham arti berduka, meski belum mengerti caranya. Kesedihan dan kesepian mendekatkan Liam dan Rory, sampai akhirnya ada rasa lain yang menyusup. Saat perasaan sudah tak terelakkan, Liam dan Rory terjebak keraguan, dan rasa lama masih terlalu kuat untuk dilupakan. Dapatkah dua orang yang pernah mencintai orang lain dengan segenap hati menyisakan ruang bagi satu sama lain?
Source : here“Aku tahu kamu nggak pernah mau jawab pertanyaanku ini, Liam, tapi…” Dia menggigit bibir sebelum melanjutkan, “Kenapa kamu pergi.” – halaman 19.
Semua orang pernah merasakan kehilangan. Entah itu kehilangan pensil saat sedang kelas menggambar, kehilangan busur derajat saat akan mengukur sudut, kehilangan uang di jalan, kehilangan seseorang yang begitu berharga, hingga kehilangan jati diri yang nyatanya tertinggal di suatu waktu, beku di sana, bersama peristiwa yang terjadi detik itu, yang tak kunjung bisa lepas, sebab, waktu seakan menggenggamnya erat, dan rasanya sulit untuk merampasnya kembali. Sehingga mau tidak mau, membuat diri kita yang dulu, kian berubah, dan berganti menjadi sosok yang terasa baru.
“And when you’re lonely, you especially miss the people you no longer have.” – halaman 70.
Rory pernah merasa kehilangan, dan dirinya masih dihantui oleh perasaan tersebut walau sudah dua tahun berlalu. Di mana ia tiba-tiba harus melepaskan dua orang yang berharga dalam hidupnya. Mereka, yang mewarnai hidupnya hingga lebih berwarna. Mereka, yang menjadi penyemangat hidupnya. Sehingga, melepaskan terasa dua kali lebih berat. Dan yang bisa Rory lakukan hanyalah menyalahkan dirinya sendiri terhadap peristiwa yang membuatnya berpisah dengan suami dan anaknya dalam waktu yang sama.
Beberapa tahun lalu, Liam Kendrick memutuskan untuk pergi, dan lagi-lagi sekarang, pergi adalah pilihan yang tepat untuk dirinya, dan untuk cinta pertamanya yang bertepuk sebelah tangan, gadis yang sebentar lagi akan terikat dalam ikatan yang sakral dengan Willem, adik Liam satu-satunya.
Dua orang yang pernah kehilangan. Dua orang yang pernah berada di titik berat untuk melepaskan. Dua orang yang menjalani kehidupan dengan selalu membawa kenangan. Rory yang masih menutup diri dan belum bisa menemukan orang yang tepat untuk kembali membangun komitmen, dan Liam, Sang Peterpan yang masih berusaha merelakan Wendy, yang memutuskan untuk pergi dari Neverland.
***
Karya terakhir Winna Efendi yang saya baca adalah Happly Ever After, dan itu betul-betul membekas sampai detik ini. Dan saya memilih Some Kind of Wonderful untuk karya-nya selanjutnya yang akan saya nikmati. Dan Winna Efendi melakukannya lagi, ia seakan punya bubuk pixie yang bisa menerbangkan pembaca hingga ke titik di mana pembaca merasakan penceritaan yang cukup dalam, mungkin setara dengan apa yang dirasakan Rory juga Liam di buku ini.
Alur ceritanya memang terkesan lambat, tapi worth it lah untuk bersabar dan mengikuti kedua tokoh utama ini, yang masing-masing, masih tenggelam dalam samudera kehilangan mereka. Sempat mikir "Wah, ini udah halaman 100 awal tapi belum ada scene bareng?" tapi ya, rasanya nggak mungkin ngerasa sedalam ini kalau aja Winna Efendi nggak menyajikan seluk beluk kisah masing-masing tokoh dengan rinci, menyampaikan seberapa dalam mereka terluka dan dampak dari luka tersebut.
Saya suka gimana Jay dan Ruben hadir untuk sekedar berbicara dengan Rory, itu salah satu scene yang menurut saya cukup dalam, di mana sebenarnya di situ sudah cukup tersirat bagaimana emosi batin Rory yang tertakan semenjak ditinggalkan oleh keduanya.
Kehilangan memang tema yang sudah sering diangkat, but it's different. Ini lebih ke gimana Rory juga Liam berusaha bangkit untuk meninggalkan, hhmmm no, bukan meninggalkan sih ya, tapi lebih ke bangkit untuk memulai sesuatu yang baru, dan nggak tenggelam terus dalam rasa penyesalan dan menyalahkan diri sendiri. Para tokoh berkembang, ya kita bisa lihat gimana dari awal mereka yang jalan di tempat aja, kemudian berusaha membuka diri, mencari sosok baru. Penggunaan POV yang seimbang, pergantian POV, juga cukup membantu, pembaca lebih mudah mengerti (dan juga terkejut) dengan apa yang mereka baca di lembar-lembar selanjutnya, dan itu adalah pilihan yang tepat.
Ditutup dengan memuaskan, menurutku. Cukup untuk mengakhiri kisah keduanya. Terharu juga karena ternyata bisa sampai ke titik ini. Kehidupan ini ya seperti yang kita jalani saat ini, Some Kind of Wonderful. Tapi tetap saja, tergantung seberapa jauh, dan seberapa bisa, kita menjalani dan mengekspresikan diri dalam menjalaninya.
|
Bangkit untuk memulai hal baru, hal yang sering dijumpai, tapi memang yah, beberapa kejadian yang pernah dialami memang terasa sulit sekali :D well, kayaknya mungkin orang banyak harus baca novel ini :D
BalasHapusJujur, aku bukan penikmat fiksi romance, tapi kadang kalau ceritanya kece (kayak karyanya ilana tan) aku suka banget. Sejauh ini penulis indo yang aku suka cuma ilana tan sama clio freya. Aku bahkan lupa pernah nggak ya baca bukunya kak winna? Wkwk tapi entah kenapa rasanya novel ini makin bikin penasaran sejauh aku ngikutin blogtournya. Kebanyakan novel indo sinopsisnya nggak terlalu bikin penasaran tp novel ini bikin aku kepengen banget punya....apalagi baca review2nya yg nggak ada nilai negatifnya. Pengen dong terharu jugaaa~
BalasHapusTulisan kak winna emang susah di buat move on-nya, apalagi setelah aku baca Remember When tahun lalu. Bener-bener nagih dan kepengen nyoba yg satu ini. Walaupun kayaknya tema novel terbarunya ini agak berat, tapi okelah kenapa tidak kalau ceritanya menarik. Iya kan..
BalasHapusTemanya asyik nih. Kehilangan, hal yang selalu kita temui dalam kehidupan sehari-hari tapi baru sedikit yang bisa memaknai
BalasHapusReviewnya detail dan makin bikin penasarann...
BalasHapusAku suka beberapa novel kak Winna yg emang berbobot isinya. Dan aku suka. Apalagi tema kehilangan. Jadi pengen cepet baca nih...:D
dari awal buku ini memang sudah mencuri perhatian saya,banyak review2 yang saya baca,malah ngebuat semakin penasaran,dan lagi-lagi tema kehilangan,waaaaaaw ga sabar pengen baca
BalasHapusLiam memilih pergi, seperti yang pasti ku pilih. Lalu akankah dia terus lari dan pergi? :"
BalasHapus"Dua orang yang pernah kehilangan. Dua orang yang pernah berada di titik berat untuk melepaskan. Dua orang yang menjalani kehidupan dengan selalu membawa kenangan."
BalasHapusSebagai orang yang pernah kehilangan, kayaknya ini novel menarik..
Penasaran bagaimana kak Winna menceritakan tentang "kehilangan". hmmm
Selalu tertarik dengan ide-ide Winna Efendi dalam karya-karya beliau. Kutipan “And when you’re lonely, you especially miss the people you no longer have.” ini ngena banget.
BalasHapusSukses buat novel dan penulisnya. π
Mudah-mudahan Liam dan Rory, bisa menciptakan hal yang baru untuk masa depan mereka. Biarkan masa lalu tertinggal, karena tak ada yang bisa dilakukan lagi. Dan mereka bukan siapapun, tanpa masa lalu yang pernah mereka jalani meskipun itu menyakitkan. Justru itulah yang membuat mereka kuat sampai saat ini
BalasHapusTerkadang kehilangan itu emang susah ya bikin move on. Dan setelah baca review ini, penasaran banget sama kisah mereka.
BalasHapusAku udah pernah baca novel kak Winna Efendi dan benar-benar membuatku larut menjadi tokoh yang diceritakannya.
BalasHapusDengan membaca novel ini juga aku ingin larut menjadi Liam Kendrick yang merasa kehilangan cinta pertamanya.
Kehidupan kan seperti roda yang selalu bergerak. Kadag di atas, kadang di bawah. Sama seperti itu, kadang kita mendapatkan sesuatu yang kita inginkan, namun kadang kita juga harus kehilangan. Da ketika hal itu tiba, relakah kita kehilangan? Dan mampukah kita bangkit lagi dari rasa kehilangan itu?
BalasHapusTema yang diangkat dalam novel ini sepertinya cukup menarik. Namun yang bikin aku penasaran adalah, aku memang belum pernah sekalipun membaca karya Kak Winna. Jadi kepengen tau deh gimana Kak Winna ini menyampaikan karyanya sehingga membuat pembaca merasa ikut terlibat secara emosi.
... bangkit untuk memulai sesuatu yang baru, dan nggak tenggelam terus dalam rasa penyesalan dan menyalahkan diri sendiri...
BalasHapusstatement ini sangat menarik, dan bikin penasaran buat mengikuti kisah novel ini. ;)
Aku rasa buku ini memberikan pelajaran berharga tentang sebuah kata bernama kehilangan. Bagaimana cara memulai sesuatu yg baru setelah kehilangan. Pokoknya ini cocok bgt buat pembaca yg sering galau dan mampu menampar mereka supaya cepat bangkit.
BalasHapusselalu suka karya-karyanya winna effendi
BalasHapusSuka dengan cerita yang POV nya saling bergantiin. Menurutku itu lebih menantang karena harus membuat pembaca mengerti siapa yang berbicara.
BalasHapusNovel ini bener-bener menginfirasi kita untuk bangkit dari keterpurukan, mencoba menerima kehilangan. Dan yg jelas novel ini cocok bgt buat orang-orang yg belum bisa moveon.. Siapa tau dpt hidayah abis baca movel iniπ aku juga suka bgt sama karya2 kak winna.. Tulisannya tuh rapi dan berbobot keren bgt dehhh.. Dijamin juga pasti setelah baca novel ini kalian pad gk bisa moveon dri novel iniπ dan buat aku makin penasaran sama novel inii.. Bismillah semoga kali ini dptππ
BalasHapusKehilangan dan ditinggalkan adalah dua hal yg pasti akan terjadi pada manusia.
BalasHapusReview yg menarik. Good job :)
Kehilangan, apapun bentuknya kehilangan adalah suatu hal yang menyakitkan. Sementara atau pun selamanya, kehilangan juga tak pernah terpisahkan dari hidup setiap orang. Bagiku kehilangan adalah sebuah ujian, dan melewatinya adalah sebuah tantangan. Tantangan untuk bangkit dan lepas dari keterpurukan, tanpa melupakan jika kehilangan merupakan sebuah fase dalam kehidupan. Sama seperti kisah Rory dan Liam, kehilangan membuat mereka dirundung kesedihan, keterpurukan bahkan merasa berada diambang kehancuran. Tapi satu yang harus selalu diingat, setiap hal yang hilang akan digantikan dengan hal lain lagi dan mungkin saja yang menggantikan itu bisa jadi yang terbaik. Dan kehilangan menjadi benang merah diantara keduanya.
BalasHapusSebenarnya penasaran dengan kisah mereka dalam menghadapi dan menerima sebuah kehilangan. Saat-saat bangkit dari rasa terpuruk untuk melanjutkan hidup. Berbagi untuk saling melengkapi puzzle yang hilang. Dan menerima jika akhirnya kehilangan yang mempersatukan mereka.
Semoga buku ini bisa menjadi jembatan yang memperkenalan aku dengan karya-karya ka Winna selanjutnya :) :)
Sudah sejak lama aku menyukai karya-karya kak Winna. Novel kak Winna pertama yang aku punya adalah Refrain, novel itu hadiah dari kakakku.
BalasHapusSejak aku membaca novel Refrain, aku jatuh cinta pada setiap kata dan cerita yang ditulis oleh kak Winna. Hampir semua buku kak Winna aku punya.
Bagiku, kehilangan merupakan suatu yang sangat menyakitkan. Karena kehilangan akan meninggalkan sebuah kerinduan yang teramat dalam. Merindu saat belum benar-benar hilang saja sudah sakit, apalagi ketika hilang. Sungguh, aku tak bisa membayangkannya. Oleh karena itu, aku sangat penasaran dengan kisah Liam dan Rory. Aku ingin bisa ikut merasakan arti kehilangan yang sesungguhnya, agar saat aku kehilangan nanti aku bisa belajar terlebih dahulu dari kisah merekaπ
Aku pernah baca buku ka winna efendi yang melbourne. Dan mirip banget sama yang dijelaskan djatas. Ceritanya yang terkesan lambat dan pov yang bergantian. Meskipun terkesan lambat tapi penggunaan pov menurutku membuat pembaca bisa lebih menerima dan menikmati. Penasaran ingin baca buku ini. Apalagi aku penyuka fiksi romance dan tema kehilangan yang mellow seperti ini.
BalasHapusDari review yang aku baca sepertinya buku ini menarik pas dibilang ada pergantian POV aku jadi dibikin penasaran karena pasti para pembaca bisa mengetahui lebih jelas apa yang dirasakan masing-masing tokoh utama.
BalasHapusJujur aja belum pernah baca karyanya kak winnaπ. Dan novel ini seperti seru, aku suka covernya eye cathcing menurutku hehe. Dan suka sama salah satu kutipan ini:“Peterpan pernah bilang, to die would be an awfully big adventure. Tapi menurutku, to live is an even bigger adventure. In fact, it’s the biggest adventure there is.” – halaman 319.
BalasHapusSuka karena aku oenggemar peter pan wkwk. Tapi kata2 ini lebih ngena banget wkwk
Kangen sama karyanya Kak Winna,,, berharap bisa segera baca buku ini,,,
BalasHapusAw, Peter..
BalasHapuscerita yg kelihantannya banyak memberi pelajaran hiduo dlm mengatasi rasa kehilangan. ternyata cinta bertepuk sebelah tangan cukup bisa membuat orang banyak berubah.
penasaran sama gaya penulisan kak Winna, karena aku sendiri belum pernah baca tulisan beliau
Ternyata terakhir kali aku baca novel kak Winna Efendi tahun 2012, yang judulnya Ai. Lama bangeeet. Semoga bisa dapetin novel ini deh.
BalasHapusNovel kesekian kalinya karya winna efendi yang sangat menarik untuk dibaca, saya selalu suka cara kak wina menulis. Dan saya selalu menunggu kejutan-kejutan yang akan dia hadirkan disetiap karyanya. Novel ini recomended banget untuk dibaca π
BalasHapusTerimakasih atas reviewnya yang menggungah iman untuk membaca novel ini ππ
Jatuh cinta lagi. Menurutku itu hal yang istimewa. Kenapa ? Karena jatuh cinta lagi itu membutuhkan keberanian. Selain itu, jatuh cinta lagi juga memiliki konsekuensi kemungkinan untuk patah hati lagi. Jadi, saya penasaran dengan kelanjutan Liam dan Rory. Apakah Liam dan Rory bisa dan berani untuk jatuh cinta lagi ataupun masih terikat dengan perasaan masa lalu. Saya tertarik membacanya. Hehe.
BalasHapusOiya, selain itu, novel karya ka Winna sudah tidak diragukan lagi keapikam bahasanya dan perjalanan alurnya. Wish me luck π
Sekian dan terimakasih
Jadi.... Rory itu nama cewek ya? Aku bingung haha. Dari tadi mikir mana yang cowok, mana yang cewek. Cuma pernah sekali denger nama Rory, di film The Conjuring yang jadi temen mainnya si anak bungsu di keluarga itu, yang memiliki kotak musik badut. Itu aja aku bingung dia itu cowok/cewek? xD
BalasHapusBtw, udah lama nih ga baca lagi karya Kak Winna. Terakhir itu pas Melbourne, seri WTPC dari GagasMedia. Nah, udah lama banget kan :(