Judul : Winter
Penulis : Marissa Meyer
Penerbit : Spring
Penerjemah : Yudith Listiandri
Tebal : 900 halaman
Terbit : Agustus 2016
Harga : Rp139.000
ISBN : 978-602-74322-3-9
Blurb:
Putri Winter dikagumi oleh penduduk Bulan karena kebaikan hatinya. Meskipun ada luka di wajahnya, banyak orang Bulan yang mengatakan bahwa Sang Putri lebih cantik daripada Ratu Levana.
Iri dengan Sang Putri yang dianggapnya lemah dan gila, Levana memerintahkan Jacin Clay, pengawalnya, untuk mengawasi Winter agar tidak mempermalukan sang Ratu dan kerajaannya. Namun Winter menyukai Jacin, hal itu justru membuatnya semakin terlihat lemah.
Hanya saja, Winter tidak selemah yang Levana kira. Bersama dengan Cinder, Sang Mekanik, dan para sekutunya, mereka bahkan mungkin bisa membangkitkan sebuah revolusi dan memenangkan perang yang sudah berkecamuk terlalu lama.
Dapatkah Cinder, Scarlet, Cress, dan Winter mengalahkan Levana dan mendapatkan kebahagiaan mereka selamanya?
***
“Dia adalah gadis yang terbuat dari es dan kaca. Giginya rapuh, paru-parunya terlalu mudah hancur.” - halaman 14.
Ayah Winter menikah dengan Ratu Levana, yang otomatis membuatnya menjadi Putri Bulan sekaligus putri tiri dari Sang Ratu. Namun, apakah Winter menikmati gelarnya tersebut? Bagaimana jika ia justru merasa tertekan? Namun, teman masa kecilnya sekaligus pengawalnya selalu mencoba melindungi Winter, Jacin Clay akan selalu mencoba melindungi Sang Putri, walau nyawa taruhannya. Sang Putri, yang dengan delusi-delusinya yang sering muncul tiba-tiba, membuatnya sedikit terlihat... gila.
“Dengan sedikit keberuntungan, kita akan bertemu lagi secepatnya.” - halaman 150.
Lalu di sisi lain, Linh Cinder bersama Tim Rampionnya yang menjadi buronan karena telah mengakibatkan kekacauan, semakin melancarkan misi mereka menuju Bulan, bukan hanya semata-mata untuk menggulingkan Ratu Levana dari takhtanya, namun juga untuk menyelamatkan teman mereka, Si Kudung Merah Scarlet, sekaligus Alpha dari Wolf, yang bahkan masih tak diketahui kabarnya, apakah Scarlet masih hidup atau tidak.
“Tetaplah bersamaku, Putri. Tetaplah–” - halaman 301.
Lalu di Bulan sana, Sang Putri telah menunggu. Yang Mulia yang dikabarkan jauh lebih cantik dari Sang Ratu sendiri. Namun, apakah kita dapat meyakini bahwa kecantikannya itu nyata? Ataukah itu hanyalah manipulasi, seperti apa yang dilakukan Ratu Levana selama ini?
***
“Aku seorang ratu yang baik, bukan?” - Ratu Levana Blakcburn.
Sebenarnya, sudah selesai membaca buku ini sejak awal November kalau saya nggak salah ingat. Sudah direview singkat di Instagram dan Goodreads juga, dan semalam baru ingat kalau sampai sekarang review lengkapnya belum juga ditulis. Jadi dengan memanfaatkan bonus internet midnight, mari menulis review Winter.
Winter merupakan penutup yang heroik bagi seri The Lunar Chronicles, 900 halaman yang betul-betul menegangkan bahkan menjelang halaman terakhir. Bahkan tak merasa bosan sedikit pun saat membacanya, seakan ingin terus-menerus membalik lembar demi lembar Winter. Ini memecahkan rekor untuk buku tertebal yang kubaca! Dan sekaligus membuatku book hangover setelah membacanya.
Untuk buku keempat ini, lebih banyak mengambil latar tempat di Bulan. Penggambaran Artemisia yang bisa dikatakan cukup mewah cocok untuk lokasi pernikahan, bukan? Setidaknya, begitulah yang dipikirkan Levana. Namun, seperti di beberapa buku dystopian lainnya seperti The Hunger Games, pusat kota seringkali jauh berbanding terbalik dengan pembagian wilayah-wilayahnya di mana rakyat bahkan harus bekerja hingga sore demi mendapatkan pembagian bahan pokok untuk kelangsungan hidup. Hal itu sering kali berujung dengan munculnya pemberontakan, kan? Dan itu akan menjadi salah satu adegan yang cukup menegangkan dalam Winter ini.
Winter, yang merupakan re-telling dari Snow White tentu seharusnya identik dengan apelnya, bukan? Dan itulah yang kita dapatkan pada cover, di mana ada gambar sebuah Apel yang terlihat tidak wajar. Apel yang justru terbuat dari kaca? atau... es? Pokoknya di buku ini kalian akan menemukan adegan yang tidak asing lagi untuk yang telah mengetahui kisah Snow White, yang masih berhubungan dengan Apel dan Kurcaci namun menjelma menjadi bentuk yang lebih modern xD
Konflik Winter lebih berfokus ke perjuangan Tim Rampion untuk membantu Cinder mengambil kembali takhta yang seharusnya menjadi miliknya. Dan tentunya itu bukanlah hal yang mudah, kan? Belum lagi jika orang Bulan berusaha mengendalikan mereka. Kesal banget sama para pengikutnya Levana itu, terlebih Aimery! Dasar muka dua.
Sepintas, Marissa Meyer berhasil membuat pembaca juga turut penasaran dengan Fairest, buku di mana Levana menjadi tokoh utamanya. Apakah semua yang dikatakan Levana di buku ini benar? Jawabannya agaknya bisa ditemukan di Fairest, semoga Spring cepat nerjemahin juga ya!
Dan, aku belum cukup puas dengan ending Winter! Ku ingin lebih dari itu, yang katanya, bisa kudapatkan di Star Above. Spring, terjemahin Star Above juga dong!
Untuk buku keempat ini, lebih banyak mengambil latar tempat di Bulan. Penggambaran Artemisia yang bisa dikatakan cukup mewah cocok untuk lokasi pernikahan, bukan? Setidaknya, begitulah yang dipikirkan Levana. Namun, seperti di beberapa buku dystopian lainnya seperti The Hunger Games, pusat kota seringkali jauh berbanding terbalik dengan pembagian wilayah-wilayahnya di mana rakyat bahkan harus bekerja hingga sore demi mendapatkan pembagian bahan pokok untuk kelangsungan hidup. Hal itu sering kali berujung dengan munculnya pemberontakan, kan? Dan itu akan menjadi salah satu adegan yang cukup menegangkan dalam Winter ini.
Winter, yang merupakan re-telling dari Snow White tentu seharusnya identik dengan apelnya, bukan? Dan itulah yang kita dapatkan pada cover, di mana ada gambar sebuah Apel yang terlihat tidak wajar. Apel yang justru terbuat dari kaca? atau... es? Pokoknya di buku ini kalian akan menemukan adegan yang tidak asing lagi untuk yang telah mengetahui kisah Snow White, yang masih berhubungan dengan Apel dan Kurcaci namun menjelma menjadi bentuk yang lebih modern xD
Konflik Winter lebih berfokus ke perjuangan Tim Rampion untuk membantu Cinder mengambil kembali takhta yang seharusnya menjadi miliknya. Dan tentunya itu bukanlah hal yang mudah, kan? Belum lagi jika orang Bulan berusaha mengendalikan mereka. Kesal banget sama para pengikutnya Levana itu, terlebih Aimery! Dasar muka dua.
Sepintas, Marissa Meyer berhasil membuat pembaca juga turut penasaran dengan Fairest, buku di mana Levana menjadi tokoh utamanya. Apakah semua yang dikatakan Levana di buku ini benar? Jawabannya agaknya bisa ditemukan di Fairest, semoga Spring cepat nerjemahin juga ya!
Dan, aku belum cukup puas dengan ending Winter! Ku ingin lebih dari itu, yang katanya, bisa kudapatkan di Star Above. Spring, terjemahin Star Above juga dong!
Kunjungi juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar