Judul : Remember When
Penulis : Winna Efendi
Penerbit : Gagas Media
Penyunting : Samira & Gita Romadhona
Proofreader : Christian Simamora
Penata Letak: Wahyu Suwarni
Desainer sampul: Dwi Anissa Anindhika
Halaman : 252 halaman
Tahun terbit : 2011
Sinopsis:
Apa pun yang kau katakan, bagaimanapun kau menolaknya, cinta akan tetap berada di sana, menunggumu mengakui keberadaannya.
Bagi kita, senja selalu sempurna; bukankah sia-sia jika menggenapkan warnanya? Seperti kisahmu, kau dan dia, juga kisahku, aku dan lelakiku. Tak ada bagian yang perlu kita ubah. Tak ada sela yang harus kita isi. Bukankah takdir kita sudah jelas?
Lalu, saat kau berkata, "Aku mencintaimu", aku merasa senja tak lagi membawa cerita bahagia. Mungkinkah kata-katamu itu ambigu? Atau, aku saja yang menganggapnya terlalu saru?
"Aku mencintaimu," katamu. Mengertikah kau apa artinya? Mengertikah kau kalau kita tak pernah bisa berada dalam cerita yang sama, dengan senja yang sewarna?
Takdir kita sudah jelas. Kau, aku, tahu itu.
Sebut saja 'Gia', seseorang yang berhasil membuat Adrian jatuh cinta. Cewek cantik dengan kulit kecokelatan dan rambut ikal sampai punggung, anggun, feminim, idola sekolah, ya! Gia juga adalah seorang 'bunga sekolah'.
Sebut saja 'Adrian', cowok romatis yang merupakan idola sekolah, punya teman satu loker yang namanya Gia, ketua tim Basket yang jago mencetak 'Three Point'.
Sebut saja 'Freya', cewek manis tinggi jakung yang berkulit pucat dan berkacamata dengan rambut pendeknya. Suka baca, suka cokelat, dan juga suka baca buku. Bisa dibilang, berbanding jauh dengan Gia, kalau Freya ini nggak terlalu feminim.
Sebut saja 'Moses', si ketua osis yang serius dan pintar, sahabat seorang Adrian, sedang mengalami kebimbangan atas perasaannya pada temannya, Freya. Antara jatuh cinta atau tertarik pada pandangan pertama/
Bagaimana perasaanmu, jika pacarmu menyukai sahabatmu sendiri?
Bagaimana perasaanmu, jika melihat sahabatmu berpelukan dengan pacarmu di pinggir jalan?
Ya, itulah yang dialami oleh Gia dan Moses.
Gia merasakan sakit yang amat mendalam saat tahu Adrian --pacarnya-- menyukai sahabatnya yaitu, Freya.
Dan itulah yang dirasakan Moses, saat melihat Adrian --sahabatnya-- berpelukan dengan pacarnya yaitu, Freya. Dan sesaat setelah Freya dan Adrian berpelukan, Adrian mengakatan kepada Moses kalau ia menyayangi Freya.
Siapa yang tak sakit hati jika itu terjadi? rumit memang, tapi itulah yang dialami Gia, Freya, Adrian, dan Moses. Awal kisah kedekatan Adrian dan Gia adalah saat Ibu Adrian meninggal karena kecelakaan. Saat itu, Moses dan Gia sedang mengikuti acara OSIS di luar daerah jadi, Gia menyuruh Freya untuk menyusul Adrian ke rumah sakit seraya menenangkannya.
Dari situlah awal kisah ini ternjadi, karena merasa bernasib sama dengan Freya --sama sama ibunya telah meninggal--, Adrian malah lebih dekat dengan Freya kedepannya, mengubah sikapnya ke Gia, lebih sering berbohong ke Gia, lebih perhatian ke Freya, hingga...... timbullah perasaan kepada Freya, perasaan yang dulu dimiliki Adrian hanya untuk Gia.
Lalu, bagaimana kelanjutan kisahnya? Apakah Adrian akan tetap bersama Gia? atau... malah lebih memilih Freya? Lalu, bagaimana dengan Moses? Baca kelanjutan kisahnya di : Remember When ketika kau dan aku jatuh cinta.
Siapa yang belum pernah dengar soal Novel ini? Ini adalah salah satu karya dari penulis ternama, kak Winna Efendi. Seperti karya-karya sebelumnya, karyanya yang satu ini masih dapat memukau banyak orang, berlatarkan kisah SMA yang dibumbui dengan persahabatan dan cinta.
Sempat mikir gini 'Kalau saya jadi Gia, perasaan saya gimana ya?' kalau saya, mungkin sudah sakit hati dan merasa dihiyanati oleh Adrian dan Freya :'v dan menurut saya, tokoh yang paling tersakiti di sini adalah Gia.
Eh ngomong-ngomong, Novel ini udah diangkat jadi film loh! Katanya filmnya gak kalah keren sama Novelnya --soalnya saya belum nonton-- Nah! ini dia poster filmnya :
Novelnya juga ada yang dicetak dengan cover seperti poster film, OST filmnya juga asyik didengar ^^
Dering telpku membuatku tersenyum di pagi hariKau bercerita semalam kita bertemu dalam mimpiEntah mengapa aku merasakan hadirmu di siniTawa candamu menghibur saatku sendiri
Aku di sini dan kau di sanaHanya berjumpa via suaraNamun ku selalu menunggu saat kita akan berjumpa
Meski kau kini jauh di sanaKita memandang langit yang samaJauh di mata namun dekat di hati
Nah itulah sepenggal OST Remember When yang dinyanyikan oleh RAN, lagunya asyik loh :D
Ada beberapa kutipan yang saya dapatkan di Novel ini:
Aku di sini dan kau di sanaHanya berjumpa via suaraNamun ku selalu menunggu saat kita akan berjumpa
Meski kau kini jauh di sanaKita memandang langit yang samaJauh di mata namun dekat di hati
Nah itulah sepenggal OST Remember When yang dinyanyikan oleh RAN, lagunya asyik loh :D
Ada beberapa kutipan yang saya dapatkan di Novel ini:
"Pernah nggak sih, lo berharap
punya cinta yang lain? Yang meledak-ledak, yang bikin kaki lo lemes, yang bikin
jantung nggak keruan.." – Erik
“Menunggu nggak jauh lebih baik
daripada bengong sendirian,” –Adrian
“Kata Forrest Gump, hidup bagai
sekotak cokelat, entah rasa apa yang bakal kita dapetin.” – Adrian
”Hidup juga kayak cuaca. Hari ini
bisa hujan, besok bisa
cerah. Tapi, lo nggak akan punya
hujan selamanya, atau kemarau selamanya. Kita butuh pahit dan manis secara
bersamaan, sebuah bentuk keseimbangan.” – Freya(?)
““Jangan merendahkan diri sendiri.
Kamu bukan seperti apa yang orang lain bilang.
Kamu adalah kamu.” – Moses
“Kenapa sih harus bohong?” – Adrian
“Kadang,
lo harus mencoba sesuatu yang baru. Apa lo nggak bosen dengan segala sesuatu yang
begitu-begitu aja?” – Anggia
“Kenapa
masih sulit melupakan walaupun sudah terluka?” – Moses
“Memaafkan
bukan berarti kalah” – Moses
“Kamu
nggak salah, kenapa harus minta maaf?” – Freya
“Pernah
nggak, lo merasa menyesal?” – Adrian
“Gue
belajar, bahwa ada beberapa hal yang ternyata nggak bisa dipaksakan.”
“Gue
hanya ingin lo bahagia dengan semua pilihan lo. Apa pun kodisinya.” - Erik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar